MADUKOLLA Perayaan Tiga Tahun Funky Zubair Affandy

 







MADUKOLLA adalah warung makan yang saya dirikan dalam rangka merayakan 3 tahun saya di kota Sampang. Bukan tanpa alasan mendasar warung makan penyetan ini berdiri, (ya sebenarnya akan dilaunching pada hari Selasa, tanggal 28 Oktober tahun ini, 2025) menjadi bentuk dari perjalanan ibadah kesenian saya. Hiruk-pikuk hidup menjadi tanya, bahan evaluasi, pendewasaan diri, MADUKOLLA hadir menjadi jawaban dari semua ini. 













Satu tahun pertama, jalan "awam" yang saya pilih untuk kemudian melatih diri beradaptasi dengan lingkungan baru di kota Sampang, dari sebelumnya saya banyak dapat pelajaran hidup di Jogja, alih-alih saya kembali ke kota kelahiran, saya mesti kembali ke dalam diri sendiri, ke “aku” yang lain. Tahun pertama saya banyak berdiam diri, merengkuh asa, harapan, dan juga banyak belajar situasi, keadaan yang nyaris jauh dengan pengalaman hidup sebelumnya, di Jogja. 


Dari tapekur diri, melihat keadaan yang kacau, orang-orang yang lelah tak menentu, saya terus merekam kegiatan itu. Pada kota ini, Sampang pada tahun pertama saya banyak bertanya, banyak melihat keadaan. Sebab bagi saya itu sangat perlu untuk membidik sesuatu. 












Dari desa-desa yang kehilangan ruh nenek moyang, kota yang hanya menawarkan estetika gaib, kelaparan menjadi berita nyaris sepanjang hari, pendidikan tak ubahnya dadu, juga orang-orangnya yang kehilangan “aku”. Tidak terselamatkan semua itu dari pandangan saya yang bapa ini. Tapi, saya juga banyak menemukan mata-mata binar, sinar harapan muncul dari bilik-bilik gelap malam, dari anak muda yang termarjinalkan oleh keadaaan. 




Waktu melaju, satu tahun berlalu. Perjalanan saya masuk ke tahun ke-dua, di mana semakin teruk saya dapati. Saya mulai bertandang ke banyak macam pergaulan-pergaulan di kota Sampang., dari komunitas anak muda, seni, musik, aktivis, pejabat, dan warung kopi. Saya lumayan banyak menelurkan karya pertunjukan dengan seniman Sampang, di antara kolaborasi dengan Teater Harkat Sampang, Siswa sekolah, dan menerima undangan menjadi pemateri kajian tentang pendidikan, seni budaya ke komunitas dan organisasi. 




Ketakutan itu semakin tebal saya rasa. Semakin ke sini, semakin ke sana, itu terjadi. Pengkaryaan, produksi, warung kopi ke warung kopi perjalanan merambah menjadi-jadi. Sampai pada akhirnya saya harus diterpa badai kebutuhan. Ya, ketakutan itu terjadi, saya mulai kehilangan kendali tentang bagaimana esensi hidup pribadi sebab lebih menguntungkan pada pergaulan dan produksi-produksi. Dan ikrar saya, saya tidak pernah menyesal akan ini. Tidak. Tapi, lebih pada menjadi pelajaran hidup ke masa depan. Saya bersyukur pada Tuhan diberikan kesempatan ini. Saya percaya Tuhan yang Maha keren itu sudah membentuk Ini semua. No biggie!







MADUKOLLA adalah pilihan untuk merayakan tiga tahun perjalanan. Dengan niat tulus dan suci agar ibadah di dunia pendidikan, kesenian dan kebudayaan tetap mengalir dan lancar. Ada harapan besar MADUKOLLA menjadi tempat untuk berbagi gagap gempita hidup, senang dan duka bagi rakyat kecil. Terlepas dari sebagai usaha, MADUKOLLA adalah secercah cahaya bagi keberlangsungan hidup orang bawah yang tidak bisa banyak gaya, makan uang tak ada. MADUKOLLA hadir untuk itu, sebab MADUKOLLA warung makan istimewa dengan harga rakyat, rasa pejabat. 


Semoga perjalanan ini tetap di jalan Allah Azza Wajalla. 



Post a Comment